Formatif 1
- Pada awalnya pokok bahasan visi–misi terkait dengan pertanyaan sederhana yang diajukan oleh Drucker pada awal 1970-an. Pertanyaan tersebut adalah ….
A. what is our business
B. what is the business, what will the business be, what should the business be
C. what is management
D. what is a manager
Jawaban: B. what is the business, what will the business be, what should the business be
Pertanyaan ini digunakan Drucker untuk menggali esensi, arah masa depan, dan alasan keberadaan suatu organisasi.
- Bagi Pearce II dan David, komponen pokok misi adalah ….
A. produk, pasar, dan teknologi
B. jati diri perusahaan
C. falsafah hidup perusahaan
D. produk, pasar, teknologi, dan laba
Jawaban: A. produk, pasar, dan teknologi
Pearce II dan David menekankan bahwa misi harus menjelaskan bidang usaha, siapa pasar yang dilayani, dan teknologi yang digunakan perusahaan.
- Collins dan Porras menyatakan bahwa komponen pokok visi adalah ….
A. nilai-nilai inti dan tujuan inti
B. ideologi inti dan tujuan inti
C. ideologi inti dan rancangan masa depan
D. tujuan inti dan tujuan strategis
Jawaban: C. ideologi inti dan rancangan masa depan
Menurut Collins dan Porras, visi terdiri dari dua komponen besar: ideologi inti (nilai-nilai dan tujuan inti) serta imajinasi masa depan atau visi aspiratif.
- Komponen ideologi inti terdiri dari dua bagian, yakni ….
A. nilai-nilai inti dan tujuan inti
B. tujuan inti dan tujuan strategis
C. rancangan masa depan dan tujuan inti
D. rancangan masa depan dan tujuan strategis
Jawaban: A. nilai-nilai inti dan tujuan inti
Ideologi inti adalah fondasi yang melandasi keberadaan organisasi dan menjadi pedoman dalam jangka panjang.
- Salah satu kelemahan yang melekat pada pemahaman konsep visi–misi adalah ….
A. ketidaksatuan pengertian
B. demikian banyaknya pengertian yang saling bertolak belakang
C. emosi yang selalu hadir pada saat pembahasan berlangsung
D. seragamnya pengertian
Jawaban: B. demikian banyaknya pengertian yang saling bertolak belakang
Konsep visi–misi memiliki banyak definisi yang berbeda sehingga memunculkan kebingungan dalam penerapannya.
Formatif 2
- Alasan yang sering dijadikan kambing hitam untuk tidak membentuk korporat adalah ….
A. pemborosan dan birokrasi
B. pemborosan biaya
C. panjangnya rantai pengambilan keputusan
D. memang tidak ada manfaatnya
Jawaban: A. pemborosan dan birokrasi
Sering kali korporatisasi dianggap menambah lapisan birokrasi dan biaya, meskipun sebenarnya banyak manfaat strategis yang dapat diperoleh.
- Tugas pokok korporat adalah ….
A. memilih bisnis yang hendak dikelola
B. melakukan intervensi manajemen
C. melakukan intervensi langsung
D. memilih bisnis yang hendak dikelola dan melakukan intervensi manajemen
Jawaban: D. memilih bisnis yang hendak dikelola dan melakukan intervensi manajemen
Peran utama korporat mencakup pemilihan portofolio bisnis serta pemberian arahan dan intervensi manajerial yang diperlukan.
- Model intervensi korporat yang dilakukan secara langsung pada unit usaha strategisnya dan intervensinya berbasis skala ekonomi disebut sebagai ….
A. konfigurasi skala
B. konfigurasi pengendalian
C. konfigurasi perluasan
D. konfigurasi kreatif
Jawaban: A. konfigurasi skala
Intervensi ini bertujuan mencapai efisiensi melalui skala ekonomi dengan keterlibatan langsung korporat dalam aktivitas unit bisnis.
- Model intervensi korporat yang dilakukan secara tidak langsung dan intervensinya berbasis pengetahuan disebut sebagai ….
A. konfigurasi perluasan
B. konfigurasi kreatif
C. konfigurasi skala
D. konfigurasi pengendalian
Jawaban: B. konfigurasi kreatif
Konfigurasi kreatif memberikan intervensi berdasarkan pengetahuan, inovasi, dan kreativitas tanpa keterlibatan langsung dalam operasi unit bisnis.
- Syarat keberhasilan yang menunjuk pada pentingnya manajemen sistem dan proses, kecakapan teknis, dan kepemimpinan transformasional diperlukan oleh jenis konfigurasi ….
A. pengendalian
B. skala
C. perluasan
D. kreatif
Jawaban: C. perluasan
Konfigurasi perluasan membutuhkan kapabilitas manajerial yang kuat karena berfokus pada pertumbuhan, perluasan pasar, dan pengembangan kompetensi baru.